Sabtu, 06 Juli 2013

Kebudayaan Seba Baduy

A. Pengertian Seba Baduy

Seba Baduy, adalah upacara tahunan terbesar masyarakat Kanekes atau yang lebih kita kenal dengan suku Kampung Baduy, kabupaten Lebak Provinsi Banten. Kata Seba secara pengertian bebas adalah menyerahkan secara sukarela. Acara Seba sudah dilakukan sejak keberadaan masyarakat Baduy secara terus-menerus setiap tahunnya. Untuk menentukan hari Seba baduy, para pemuka adat Baduy Dalam yang kita sebut Puun di tiga kampung Baduy Dalam. Mereka menentukan hari Seba menurut kalender lunar yang berlalu hanya di kalangan masyarakat Baduy.
Ada persamaan dan perbedaan Antara Seba Baduy dan Seren Taun yang biasa dilaksanakan masyarakat nelayan. Untuk Seba Baduy, penyarahan hasil panennya diberikan kepada kepala pemerintahan, sedangkan Seren Tahun yang sering dilakukan para nelayan lebih bersifat ritual horisontal sebagai ucapan syukur pada Tuhan yang Maha Esa. Sehingga penyerahannya dirarung dilaut, bukan seserahkan ke pejabat pemerintah. Persamaannya adalah dilakukan setiap tahun dan dilaksanakan oleh seluruh penduduk seisi kampung.


B. Pembahasan

Seba dijadikan sebuah kegiatan terbesar yang bisa dilihat masyarakat umum setelah selama tiga bulan berturut-turut menjalani bulan suci Kawalu di tiga kampung Baduy Dalam. Rangkaian acara pokoknya antara lain ribuan masyarakat kampung Baduy dengan berpakaian adat tradisional mereka Serba Hitam untuk Baduy luar, dan seba putih untuk Baduy dalam bersama-sama menyerahkan sebagian hasil panen padi huma dan hasil bumi lainnya ke Bapak Gede atau Ibu Gede. Hasil panen yang diserahkan dipastikan adalah hasil panenan terbaik karena akan dijadikan bukti syukur dan pembaktian kepada Bapak Gede. Bapak Gede atau Ibu Gede yaitu pejabat pemerintahan sebagai ucapan bukti bersyukur karena panen tahun ini berlimpah. Selain itu, dalam acara ini juga masyarakat Baduy memohon doa dari para Bapak Gede atau ibu gede agar masyarakat Baduy tetap hidup tentram, tidak ada musibah, wabah penyakit, bencana yang elanda kampung meraka dan dapat melestarikan adat tradisional serta melestarikan lingkungan dan hutan sebagai warisan untuk generasi mendatang.
Siapakah Bapak Gede atau Ibu Gede ? Bapak Gede yaitu Bupati dan Gubernur yang menjabat. Istilah baru Ibu gede karena sekarang Provinsi Banten dijabat oleh seorang wanita yaitu Ratu Atut. Pada acara Seba itulah masyarakat Baduy yang tidak pernah mengikuti Pemilu ini menyampaikan keadaan masyarakat Baduy kepada pemimpin pemeritahan. Meskipun karena aturan adat masyarakat Baduy tidak pernah menyampaikan aspirasi politik melalui Pemilu, tetapi mereka akan selalu mendukung siapapun yang yang menjabat. Mereka dengan sukarela dan tidak akan menyampaikan protes atas kebijakan pemerintah. Di sinilah perwakilan Puun yaitu Jaro sebagai pemuka adat di bawah Puun penyampaikan harapan-harapan didepan kepala pemerintahan.
Menurut salah satu sumber masyarakat Baduy, Seba tahun ini akan jatuh bertepatan pada 17 Mei 2013. Upacara ini diyakini dapat menyedot banyak wisatawan yang akan menyaksikan prosesi yang sangat menarik ini. Dengan demikian, baik masyarakat kampung Baduy maupun pemerintah Kabupaten Lebak bahkan pemerintah provinsi Banten sudah mempersiapkan dengan baik untuk mendukung acara tahunan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar