A. Pengertian Seba Baduy
Seba Baduy, adalah upacara tahunan terbesar masyarakat Kanekes atau
yang lebih kita kenal dengan suku Kampung Baduy, kabupaten Lebak Provinsi
Banten. Kata Seba secara pengertian bebas adalah menyerahkan secara
sukarela. Acara Seba sudah dilakukan sejak keberadaan masyarakat Baduy
secara terus-menerus setiap tahunnya. Untuk menentukan hari Seba baduy,
para pemuka adat Baduy Dalam yang kita sebut Puun di tiga kampung Baduy
Dalam. Mereka menentukan hari Seba menurut kalender lunar yang berlalu
hanya di kalangan masyarakat Baduy.
Ada persamaan dan perbedaan Antara Seba Baduy dan Seren Taun yang biasa
dilaksanakan masyarakat nelayan. Untuk Seba Baduy, penyarahan hasil
panennya diberikan kepada kepala pemerintahan, sedangkan Seren Tahun
yang sering dilakukan para nelayan lebih bersifat ritual horisontal
sebagai ucapan syukur pada Tuhan yang Maha Esa. Sehingga penyerahannya
dirarung dilaut, bukan seserahkan ke pejabat pemerintah. Persamaannya
adalah dilakukan setiap tahun dan dilaksanakan oleh seluruh penduduk
seisi kampung.
B. Pembahasan
Seba dijadikan sebuah kegiatan terbesar yang bisa dilihat masyarakat
umum setelah selama tiga bulan berturut-turut menjalani bulan suci
Kawalu di tiga kampung Baduy Dalam. Rangkaian acara pokoknya antara lain
ribuan masyarakat kampung Baduy dengan berpakaian adat tradisional
mereka Serba Hitam untuk Baduy luar, dan seba putih untuk Baduy dalam
bersama-sama menyerahkan sebagian hasil panen padi huma dan hasil bumi
lainnya ke Bapak Gede atau Ibu Gede. Hasil panen yang diserahkan
dipastikan adalah hasil panenan terbaik karena akan dijadikan bukti
syukur dan pembaktian kepada Bapak Gede. Bapak Gede atau Ibu Gede yaitu
pejabat pemerintahan sebagai ucapan bukti bersyukur karena panen tahun
ini berlimpah. Selain itu, dalam acara ini juga masyarakat Baduy memohon
doa dari para Bapak Gede atau ibu gede agar masyarakat Baduy tetap
hidup tentram, tidak ada musibah, wabah penyakit, bencana yang elanda
kampung meraka dan dapat melestarikan adat tradisional serta
melestarikan lingkungan dan hutan sebagai warisan untuk generasi
mendatang.
Siapakah Bapak Gede atau Ibu Gede ? Bapak Gede yaitu Bupati dan
Gubernur yang menjabat. Istilah baru Ibu gede karena sekarang Provinsi
Banten dijabat oleh seorang wanita yaitu Ratu Atut. Pada acara Seba
itulah masyarakat Baduy yang tidak pernah mengikuti Pemilu ini
menyampaikan keadaan masyarakat Baduy kepada pemimpin pemeritahan.
Meskipun karena aturan adat masyarakat Baduy tidak pernah menyampaikan
aspirasi politik melalui Pemilu, tetapi mereka akan selalu mendukung
siapapun yang yang menjabat. Mereka dengan sukarela dan tidak akan
menyampaikan protes atas kebijakan pemerintah. Di sinilah perwakilan
Puun yaitu Jaro sebagai pemuka adat di bawah Puun penyampaikan
harapan-harapan didepan kepala pemerintahan.
Menurut salah satu sumber masyarakat Baduy, Seba tahun ini akan jatuh
bertepatan pada 17 Mei 2013. Upacara ini diyakini dapat menyedot banyak
wisatawan yang akan menyaksikan prosesi yang sangat menarik ini. Dengan
demikian, baik masyarakat kampung Baduy maupun pemerintah Kabupaten
Lebak bahkan pemerintah provinsi Banten sudah mempersiapkan dengan baik
untuk mendukung acara tahunan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar